Sahroni minta kasus kekerasan terhadap Ade Armando tak jadi bahan provokasi

Polda Metro Jaya telah meningkatkan status enam orang menjadi tersangka dalam aksi pengeroyokan Ade Armando.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Nasdem, Ahmad Sahroni. Foto: Istimewa.

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menilai, apapun alasanya, kekerasan fisik, penganiayaan dengan pengroyokan tidak bisa dibiarkan, apalagi terjadi di tengah aksi protes yang justru tengah menyuarakan aspirasi masyarakat. 

Pernyataan Sahroni terkait dengan penganiayaan yang diderita pegiat sosial media Ade Armando saat aksi demonstrasi mahasiswa di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta. Sahroni meminta agar kejadian yang menimpa Ade tak menjadi bahan provokasi. 

"Saya juga kadang kurang sependapat dengan statement Ade Armando yang 'ngeri-ngeri sedap'. Tetapi menurut saya jelas, narasi harus dibalas narasi. Tidak dengan makian, hinaan, teror, apalagi kekerasan," ujar Sahroni dalam keterangannya, Rabu (13/4).

Dia berharap jangan sampai kasus kekerasan tersebut menjadi bahan provokasi yang dilakukan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. "Mau sebenar apa pun kita, akan jadi salah bila disampaikan dengan kekerasan," tegas Sahroni.

Politikus Partai Nasdem ini meminta agar polisi fokus dalam mencari siapa yang terlibat dalam aksi kekerasan tersebut. Sahroni memastikan bahwa dirinya sebagai pimpinan Komisi III DPR akan mengawal kasus tersebut sampai tuntas.