sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sahroni minta kasus kekerasan terhadap Ade Armando tak jadi bahan provokasi

Polda Metro Jaya telah meningkatkan status enam orang menjadi tersangka dalam aksi pengeroyokan Ade Armando.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Rabu, 13 Apr 2022 09:59 WIB
Sahroni minta kasus kekerasan terhadap Ade Armando tak jadi bahan provokasi

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menilai, apapun alasanya, kekerasan fisik, penganiayaan dengan pengroyokan tidak bisa dibiarkan, apalagi terjadi di tengah aksi protes yang justru tengah menyuarakan aspirasi masyarakat. 

Pernyataan Sahroni terkait dengan penganiayaan yang diderita pegiat sosial media Ade Armando saat aksi demonstrasi mahasiswa di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta. Sahroni meminta agar kejadian yang menimpa Ade tak menjadi bahan provokasi. 

"Saya juga kadang kurang sependapat dengan statement Ade Armando yang 'ngeri-ngeri sedap'. Tetapi menurut saya jelas, narasi harus dibalas narasi. Tidak dengan makian, hinaan, teror, apalagi kekerasan," ujar Sahroni dalam keterangannya, Rabu (13/4).

Dia berharap jangan sampai kasus kekerasan tersebut menjadi bahan provokasi yang dilakukan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. "Mau sebenar apa pun kita, akan jadi salah bila disampaikan dengan kekerasan," tegas Sahroni.

Politikus Partai Nasdem ini meminta agar polisi fokus dalam mencari siapa yang terlibat dalam aksi kekerasan tersebut. Sahroni memastikan bahwa dirinya sebagai pimpinan Komisi III DPR akan mengawal kasus tersebut sampai tuntas. 

"Dikabarkan bahwa yang melakukan tindakan kekerasan bukan mahasiswa, ada oknum lain. Saya harap mereka ini segera ditangkap dan ditindak tegas," kata Sahroni. 

Polda Metro Jaya telah meningkatkan status enam menjadi tersangka dalam aksi pengeroyokan Ade Armando.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan, dari enam tersangka tersebut, baru dua orang dilakukan penangkapan. Mereka adalah M. Bagja dan Komar.

Sponsored

Sementara, empat orang lainnya ditetapkan sebagai bagian dari daftar pencarian orang (DPO). Keempat DPO itu adalah Dhia Ulhag, Ade Purnama, Abdul Latif, dan Abdul Manaf.

"Ada dua yang sudah diamankan. Dan untuk DPO, kami imbau menyerahkan diri," ujar Ade dalam konpers, Selasa (12/4).

Ade Armando dihajar massa saat menyaksikan aksi demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/4).

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial tampak Ade Armando sempat terlibat cekcok dengan seorang wanita. Namun tidak jelas kapan waktunya. Kemudian di video lain, terlihat ia berusaha dievakuasi ke luar dari kerumunan demonstran. Massa di sekitar mulai beringas. Satu per satu mulai menyerang Ade.

Berita Lainnya
×
tekid