Satgas PMK terapkan zonasi untuk cegah perluasan virus PMK

Perlintasan hewan menjadi kunci pencegahan meluasnya PMK.

Ilustrasi sapi. Foto: pixabay.com

Koordinator tim pakar penanganan PMK Wiku Adisasmito mengungkapkan, upaya pencegahan perluasan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) dapat dimaksimalkan dengan pengawasan lalu lintas hewan ternak. Wiku mengatakan, ada tujuh provinsi yang kabupaten/kotanya telah terinfeksi PMK di atas 80%.

Provinsi dengan seluruh kabupaten kotanya telah terinfeksi virus PMK adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bangka Belitung. Sementara, empat provinsi lainnya yaitu Jawa Barat (96%), Sumatera barat (84%), Jambi (81%), dan DIY (80%).

"Hal yang saat ini penting untuk diupayakan adalah untuk mempertahankan wilayah yang belum terdampak oleh PMK, agar semaksimal mungkin dicegah masuknya virus ini ke wilayah tersebut," kata Wiku dalam konferensi pers, Kamis (7/7).

Adapun wilayah yang belum terdampak PMK, kata Wiku, berada di Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, dan Papua.

Wiku memaparkan, ada sejumlah upaya yang dapat dilakukan peternak atau pemilik ternak dalam penerapan lalu lintas hewan ternak rentan PMK dan produk turunannya. Di antaranya adalah dengan melakukan kewajiban karantina selama 14 hari.