Satgas ungkap strategi pencegahan perluasan Omicron di Indonesia

Upaya pencegahan Omicron di tingkat komunitas ada empat strategi. Pertama, menunda mobilisasi warga negara Indonesia (WNI) lintas negara.

ilustrasi. foto Pixabay

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengungkapkan ada berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah Omicron agar tidak semakin meluas di Indonesia.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, upaya dapat dilakukan bersama untuk mencegah kasus importasi yang sudah terlanjur masuk di suatu wilayah agar tidak menimbulkan lonjakan kasus akibat adanya transimisi atau penularan di komunitas. Hal ini patut menjadi perhatian agar dapat memaksimalkan upaya pengendalian sesuai kondisi terkini di lapangan.

"Kita tidak bisa pungkiri bahwa dinamika Covid-19 tidak bisa menjadikan kita berkutat dengan satu jenis intervensi pengendalian, bahkan dalam pelaksanaan salah satu pengendalian kasus pun dibutuhkan penyesuaian implementasi. Misalnya perbedaan teknologi, durasi pelaksanaan dan tahapan secara berkala sesuai data dan fakta," ujar Wiku Adisasmito dalam konferensi pers, Selasa (4/1).

Sebanyak 152 kasus Omicorn, 6 di antaranya berasal dari kasus nonpelaku perjalanan luar negeri. Oleh karena itu, sudah sepatutnya pemerintah segera melakukan gerakan penanganan ganda. Di mana, tidak hanya dilakukan di pintu kedatangan namun juga di komunitas untuk memutus rantai penularannya segera.

Adapun upaya yang dapat dilakukan di pintu kedatangan luar negeri, di antaranya mengatur arus kedatangan pelaku perjalanan. Hal ini menjadi penting, mengingat kepadatan pelaku perjalanan dapat berpengaruh pada semakin besarnya peluang kasus importasi masuk maupun penularan antar penumpang.