Sekjen PPP ungkap hubungan spesial Mbah Moen dan Makkah

Mbah Moen bakal dimakamkan di kota tersuci bagi umat Islam itu.

Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani. Alinea.id/Cantika Adinda Putri Noveria

Kiai karismatik Maimun Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen tutup usia di Makkah, Arab Saudi, Selasa (6/8). Wafat di usia 90 tahun, pemimpin pondok pesantren Sarang, di Rembang, Jawa Timur itu, rencananya bakal dimakamkan di Makkah. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembanguan (PPP) Arsul Sani mengatakan, Mbah Moen memang punya hubungan yang spesial dengan Makkah dan pemerintah Arab Saudi. Menurut dia, saban tahun Mbah Moen selalu berangkat haji karena diundang pemerintah Arab Saudi. 

"Setiap tahun, (Mbah Moen) diundang terus (berhaji) oleh pemerintah Arab Saudi. Diundang khusus, bukan karena kemudian menggunakan kuota, sehingga melompati orang yang ngantri puluhan tahun. Enggak gitu," ujar Arsul saat ditemui di ruang kerjanya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (6/8). 

Arsul mengatakan, pihak keluarga sudah sepakat untuk memakamkan Mbak Moen di Makkah. Mbah Moen bakal dimakamkan di dekat liang lahat alim ulama yang menjadi guru Mbah Moen ketika menimba ilmu di kota paling suci bagi umat Islam itu. 

"Karena Mbah Moen itu mondoknya di Makkah sana. Ini merupakan penghormatan pemerintah Makkah ke Mbah Moen, tapi beliau tidak pernah menyampaikan keinginannya kalau (ingin) dimakamkan di sana. Itu karena pemerintah (Makkah) meminta demikian dan keluarga memutuskan (menyetujuinya) mengingat membawa pulang itu prosedurnya memakan waktu dua sampai tiga hari," tuturnya.