Sektor pariwisata DIY belum diizinkan beroperasi seluruhnya

Pembukaan akan dilakukan secara bertahap jika risiko bisa diperkecil.

Taman Pintar, salah satu tempat wisata edukasi di Kota Yogyakarta, DIY, April 2018. Google Maps/Aziz Permana

Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemprov DIY) belum membuka kembali sektor pariwisata secara penuh. Pertimbangannya, berisiko besar terhadap penularan coronavirus baru (Covid-19).

"Presiden sudah menegaskan, selain membicarakan sektor kesehatan karena pandemi Covid-19, ekonomi juga harus tetap jalan. Dan untuk masalah ekonomi ini, kami belum bersedia me-launching sektor pariwisata secara luas," ujar Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (28/7). 

Dia pun meminta pemerintah daerah (pemda) se-DIY membuka sektor pariwisata secara bertahap. "Saya berharap bisa dilihat relevansinya dan yang terpenting, risiko-risikonya harus sudah diminimalisir karena yang berkunjung tidak hanya orang Jogja," jelasnya.

Sultan mengungkapkan, dirinya tidak ingin DIY menjadi negara-negara lain yang mengalami serangan kedua Covid-19, di mana beberapa tempat publik kembali ditutup setelah beberapa saat diperkenankan beroperasi.

"Risiko-risiko semacam ini yang kita hindari agar tidak repot di belakangnya. Kalau sudah aman, nyaman, dan masyarakat terdidik dengan lebih baik, baru nanti kita perluas lagi," paparnya.