Siapa salah dalam sengkarut data vaksinasi Kemenkes?

Data milik Kementerian Kesehatan tidak bisa dijadikan basis data untuk penyaluran vaksin Covid-19.

Ilustrasi vaksin Covid-19. Alinea.id/Raenaldy

Mengenakan celana hitam dan kemeja putih, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendatangi Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/2) siang. Didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Jokowi berniat memantau proses vaksinasi Covid-19 untuk tenaga kesehatan alias nakes. 

Menurut Jokowi, sudah ada sebanyak 700.266 nakes memperoleh suntikan vaksin Covid-19. Angka itu sekitar 45% dari target vaksinasi tahap pertama terhadap para nakes dan mereka yang bekerja di garda terdepan, yakni sebesar 1,3 juta orang. 

"Inilah yang ingin kita kejar sehingga kita bisa segera memulai yang di luar tenaga kesehatan. Kita harapkan vaksinasi bisa dipercepat," kata Jokowi sebagaimana dikutip Alinea.id dari video yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden. 

Pemerintah sudah menetapkan sebanyak 181.554.465 orang yang bakal jadi target vaksinasi. Pada gelombang pertama yang berlangsung pada periode Januari-April 2021, vaksin bakal diberikan kepada nakes, petugas pelayanan publik (17,4 juta orang) dan warga lanjut usia (21,5 juta).

Pada gelombang kedua, yakni periode April 2021-Maret 2022, vaksin bakal dibagikan untuk warga yang rentan terpapar karena tinggal di daerah dengan risiko penularan tinggi sebanyak 63,9 juta orang dan masyarakat umum lainnya sebanyak 77,4 juta orang.