Usulan sistem proporsional tertutup, siasat tumbuhkan oligarki

PDIP diyakini akan berusaha mengeksekusi usulan ke sistem proporsional tertutup.

Sejumlah kader melintasi papan digital dalam penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDIP di Jakarta, Minggu (12/1/2020)/Foto Antara/Pradana Putra.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merekomendasikan sistem pemilihan umum (pemilu) dikembalikan dari sistem proporsional terbuka ke sistem proporsional tertutup. Usulan tersebut merupakan hasil rekomendasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDIP yang dihelat pada Minggu, (12/1).
 
Usulan partai berlambang banteng moncong putih itu diapresiasi Wakil Ketua Komisi II DPRI fraksi PPP, Muhammad Arwani Thomafi. Menurut dia, kembalinya sistem proporsional tertutup dalam pemilu legislatif (pileg), kemungkinan dapat dibahas dalam revisi UU Pemilu dan Pilkada.

"Menurut saya, bahwa usulan ini menjadi satu hal yang memungkinkan untuk kita bahas dalam revisi UU Pemilu nanti, amat terbuka untuk kita bahas," kata Arwani di Kompleks Parlemen Senanyan, Jakarta Pusat, Senin (13/1).

Arwani menilai, rekomendasi PDIP tersebut lahir berdasarkan argumentasi yang kuat, melalui proses pemikiran matang hingga muncul usulan itu. "Enggak mungkin usulan itu dihasilkan dalam forum rakernas kalau tidak berdasarkan oleh pertimbangan matang," jelasnya.

Tumbuhnya oligarki dan dinasti

Merespons hal itu, pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai rekomendasi PDIP ini sebagai siasat parpol dalam menumbuhkan oligarki dan dinasti.