Siswa kesulitan belajar jarak jauh, PAN kritisi peran Mendikbud

Tidak heran jika kemudian ada banyak anak yang tidak bisa belajar, karena ketiadaan fasilitas dan tidak bisa mengakses pelajaran via daring.

Siswa mengerjakan tugas sekolah di rumahnya di Pekanbaru, Riau, Kamis (16/4/2020). Foto Antara/Rony Muharrman/nz.

Plh Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay, mengkritisi peran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, ihwal pembelajaraan jarak jauh (PJJ) di tengah pandemi Covid-19.

Menurut Saleh, belum jelas terlihat peranan Nadiem dalam persoalan ini. Ia menilai bekas pentolan Gojek tersebut hanya dapat membuat aturan saja, namun tidak bertanggung jawab atas proses PJJ lebih lanjut.

“Nah, kalau belajar dari rumah, bagaimana metodenya? Apa sistem yang dipakai untuk menghubungkan guru dan siswa? Apakah hanya menonton video atau live? Semua itu kelihatannya didasarkan atas prakarsa sekolah secara mandiri. Setiap sekolah berbeda antara satu dengan yang lain. Dan ini telah berlangsung kurang lebih lima bulan," urai Saleh lewat pesan tertulisnya, Selasa (28/7).

Saleh juga belum mendengar program belajar mengajar yang disusun Nadiem di masa pandemi. Begitu juga dengan fasilitas belajar jarak jauh, tidak disediakan sama sekali.

Tidak heran jika kemudian ada banyak anak yang tidak bisa belajar, karena ketiadaan fasilitas dan tidak bisa mengakses pelajaran via daring. Hal itu terbukti dari banyaknya orang tua yang merasa gelisah.