Solidaritas pegawai lolos TWK jadi penyemangat WP KPK

Solidaritas 600 lebih pegawai KPK merupakan bentuk keberanian bersuara.

Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo (kanan) saat melambaikan tangan kepada jurnalis saat berpamitan terkait penarikannya dari KPK di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (31/1/2020)/Foto Antara/Muhammad Iqbal.

Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (WP KPK), Yudi Purnomo Harahap, berterima kasih kepada rekan kerjanya di KPK yang menyatakan solidaritas terhadap pegawai tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK). Informasi yang diterimanya, sudah lebih 600 pegawai lolos TWK yang memberikan dukungan.

"Mereka bergerak sebagai solidaritas dan rasa sayang mereka kepada kami, karena kami sudah belasan tahun bekerja bersama dan mereka tahu kami seperti apa kinerjanya, dan kami tahu mereka pun juga sedih ketika kami, 75 orang ini, tiba-tiba tidak memenuhi syarat dan kemudian 51 sudah jelas diberhentikan," kata Yudi, Jakarta, Senin (31/5).

Yudi berpendapat, solidaritas 600 lebih pegawai tersebut bentuk keberanian bersuara. Pasalnya, dia mengatakan, situasi saat ini agak berat. "Tapi dengan suara mereka, itu menjadi penyemangat bagi kami untuk terus berjuang," ucapnya.

Sebelumnya, melalui akun Twitter pribadi, mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah, mengatakan sampai Minggu (30/5) pukul 09.05 WIB, ada 693 pegawai menyatakan solidaritasnya kepada 75 orang yang dinyatakan gagal TWK. Mereka dari berbagai bidang, seperti penyelidikan, penyidikan, pencegahan dan monitoring, sampai koordinasi dan supervisi.

Di sisi lain, pegawai yang bersolidaritas juga meminta agar pelantikan menjadi aparatur sipil negara atau ASN ditunda. Sedianya, mereka yang lolos TWK dilantik pada 1 Juni 2021. Sementara dari 75 orang yang gagal, 24 di antaranya bakal dibina dan 51 pegawai didepak karena penilaian asesor terhadap mereka sudah "merah".