Inilah strategi Bio Farma meminimalkan kesalahan dalam distribusi vaksin

Bio Farma telah membuat sistem keamanan pada moda transportasi darat bila terjadi kejadian darurat.

Vaksin Sinovac baru tiba di Indonesia. Foto: Amiri Newsroom, Infopublik, DJIKP, Kominfo

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir menerangkan, proses penyimpanan dan distribusi vaksin Covid-19, harus memenuhi standar yang telah ditetapkan. Sebab jika tidak, akan menyebabkan penurunan efikasi vaksin.

"Pada saat vaksin sampai di faskes, nanti ada ukuran tertentu yang kami monitor. Misalnya apakah selama pegiriman berada pada range temperatur atau keluar range," tutur Honesti, dalam webinar bertajuk "Tantangan dan Solusi Distribusi Vaksin Covid-19 di Indonesia" Sabtu (27/3).

"Kalau seandainya di luar standar, kami akan pastikan vaksin itu tidak lagi dipakai. Kenapa? Karena pasti efikasinya akan turun," imbuhnya.

Itulah sebabnya Bio Farma sangat menjaga agar distribusi vaksin memenuhi standar yang telah ditetapkan. Di antaranya dengan melakukan kalkulasi dengan baik dalam setiap proses pengiriman. Hal itu diharapkan dapat mengurangi potensi kerusakan pada kemasan vaksin Covod-19.

Bio Farma juga mempunyai standar transportasi untuk mendistribusikan vaksin Covid-19 ke fasilitas kesehatan. Di antaranya harus memiliki alat pendingin atau cold storage yang terstandardisasi