Studi Kemenkes: Vaksin Covid-19 efektif cegah kematian nakes

Studi dilakukan terhadap 71.455 nakes di DKI Jakarta sepanjang periode Januari-Juni 2021.

Penampakan sejumlah tenaga medis sedang beristirahat dengan fasilitas seadanya/foto Twitter @eMbahNyutz

Studi terbaru mengenai efektivitas vaksin covid-19 dipaparkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes (Balitbangkes). Hasilnya, coronaVac (vaksin Covid-19) cukup efektif mencegah infeksi Covid-19 pada periode Januari-Maret 2021.

Studi ini dilakukan terhadap 71.455 tenaga kesehatan di DKI Jakarta meliputi perawat, bidan, dokter, teknisi, dan tenaga umum lainnya sepanjang periode Januari-Juni 2021.

Namun, vaksinasi lengkap pun kurang cukup melindungi nakes dari infeksi Covid-19 pada periode April-Juni. "Vaksinasi lengkap masih memberikan efektif melindungi dari risiko perawatan dan kematian akibat Covid-19," ujar Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual, Jumat (13/8).

Proporsi nakes yang dirawat belum divaksin Covid-19 sebanyak 12% pada periode Januari-Maret 2021. Untuk nakes hanya disuntik dosis pertama sebesar 19,3%. Lalu, nakes yang telah mendapatkan suntikan dosis kedua atau lengkap 18%.

Sementara itu, proporsi nakes yang dirawat belum divaksin Covid-19 meningkat dua kali lipat atau menjadi 24% pada periode April-Juni 2021.