Suhu udara meningkat, Sumut rawan kebakaran lahan

kondisi tersebut dikarenakan faktor skala global suhu muka laut di perairan Samudera Hindia sebelah barat Sumatera masih menghangat

Kebakaran lahan mulai terjadi di Pulau Sumatera./dokumentasi BNPB

Dalam beberapa hari terakhir ini, suhu udara di Kota Medan mengalami peningkatan yang signifikan antara 34 sampai dengan 36 °C.

Bahkan pada  10 Juni 2018 suhu udara maksimum tercatat di beberapa kota di wilayah Sumatera diantaranya, 
Meulaboh 34,2 °C, Banda Aceh 35,2°C Sibolga 35 °C, Medan 36,2 °C,  Deli Serdang 34,4 °C, Tuntungan 35,6 °C, Aceh Besar 36 °C, Tarempa 34 °C dan Tambang Riau 34,4 °C.

Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, kondisi tersebut dikarenakan faktor skala global suhu muka laut di perairan Samudera Hindia sebelah barat Sumatera masih menghangat berkisar antara 29 hingga 31 derajat, dan posisi matahari berada di utara khatulistiwa.  

"Faktor Skala regional di wilayah Sumatera Utara terbentuk divergen atau arus udara yang menyebar. Arah angin dominan dari barat daya hingga barat laut atau sering disebut southwest monsoon berasal dari benua Australia yang sifatnya kering," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/6) 

Sementara kelembapan di udara atas, pada lapisan 850 hingga 500 mb cukup kering berkisar antara 50 hingga 60%, dan angin perlapisan juga cukup kencang dengan kecepatan 10 hingga 40 km/jam.