Sulit dijangkau, titik api di Kalsel meluas

Dinkes Kalsel membagikan masker agar dampak karhutla tak memburuk pada masyarakat.

Relawan pemadam kebakaran menyingkirkan atap tempat usaha warga yang hangus terbakar di desa Pengayuan, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (14/9)./ Antara Foto

Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Yazid Fanani mengaku menghadapi kendala dalam proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah kerjanya. Hal ini membuat pemadaman tak dapat dilakukan optimal sehingga area kebakaran terus meluas.

“Susahnya akses menuju lokasi dan minimnya sumber air, menjadikan api cepat membakar lahan ke lahan gambut dan menjalar hingga luas,” ucap Yazid melalui keterangan resminya, Rabu (18/9).

Hal ini diperparah dengan kekeringan yang terjadi akibat musim kemarau saat ini. Mengutip Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Yazid menyebut kemarau saat ini sebagai salah satu yang terparah, sehingga karhutla meluas dengan cepat.

Meski demikian, dia memastikan akan tetap bekerja optimal menangani karhutla yang terjadi di Kalimantan Selatan. Masyarakat pun telah banyak terdampak karhutla, mulai dari kesehatan sampai faktor ekonomi.

“Polri, khususnya Polda Kalsel, beserta Tim Satgas Karhutla, akan terus berupaya memaksimalkan pemadaman titik api dan memastikan bahwa anggota di seluruh wilayah teritorial terus melakukan pemantauan titik api setiap harinya, serta upaya pemadaman apabila ada ditemukan titik api di wilayahnya, hingga benar-benar padam," katanya.