Surabaya dihantui penculikan anak, pelaku incar sekolah

Para pelaku penculikan biasanya mengincar anak-anak yang sedang berada di sekolah.

Ilustrasi penculikan anak. Foto: Pixabay

Warga Kota Surabaya, Jawa Timur, diimbau pemerintah untuk waspada soal aksi penculikan anak yang akhir-akhir ini marak terjadi di daerah lain. Para pelaku penculikan biasanya mengincar anak-anak yang sedang berada di sekolah.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya, Eddy Christyanto, mengatakan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, telah memerintahkan kepada para camat dan lurah agar membuat surat edaran yang ditujukan kepada sekolah-sekolah dan masyarakat melalui RW dan RT setempat.

“Surat edaran yang disampaikan para camat dan lurah se-Kota Surabaya untuk mengingatkan warga maupun para guru agar berhati-hati terhadap orang asing yang ingin menjemput anak mereka,” kata Eddy di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (24/11).

Terlebih, lanjut dia, pada saat jam pulang sekolah atau di tengah jam pelajaran. "Kalau yang jemput orangnya tidak kenal jangan dilepas. Harus orang yang biasa jemput," ujarnya.

Tak hanya orang tua, Eddy juga menyoroti pihak yang mengaku sebagai pembantu rumah tangga (PRT). Terhadap orang tersebut, pihak sekolah juga perlu berhati-hati. Jika tidak mengenal pembantu anak yang akan dijemput, sebaiknya tak diizinkan.