Surati Presiden, KAMI singgung PKI gaya baru

KAMI menilai, neokomunisme telah bangkit. Pun menyusup ke lingkaran pemerintah dan dewan.

Presiden Joko Widodo. Foto Antara/Sigid Kurniawan

Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertindak tegas terhadap kebangkitan neokomunisme dan Partai Komunisme Indonesia (PKI) gaya baru. Gelagat kebangkitan partai terlarang itu dianggap nyata adanya.

"Anak-cucu kaum komunis ternyata sudah menyelusup ke dalam lingkaran-lingkaran legislatif maupun eksekutif," tulis surat terbuka KAMI kepada presiden. Surat tertanggal 22 September 2020 itu diteken tiga Presidium, yakni Gatot Nurmantyo, Din Syamsuddin, dan Rochmat Wahab.

Sebagian besar keturunan PKI, klaim KAMI, membalikkan sejarah dengan menyatakan, PKI adalah korban dan kalangan non-PKI sebagai pelaku pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat.

Keturunan PKI juga disebut "menutup mata", telah membenturkan ulama dan santri, menyerang pelatihan Pelajar Islam Indonesia (PII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Pemuda (GP) Ansor, dan aksi-aksi sepihak terhadap para petani.

"Mereka juga ingin mengingkari fakta sejarah, bahwa kaum komunislah yang membantai para Jenderal TNI," isi bagian lain surat.