Survei SMRC: Ekonomi nasional memburuk saat pandemi

Mayoritas responden juga beranggapan, kondisi ekonomi belum membaik pada 2021.

Sejumlah warga mengantre untuk BLT dari pemerintah untuk menanggulangi dampak ekonomi imbas pandemi Covid-19 di Kantor Pos Jalan Langko, Ampenan, Kota Mataram, NTB, Senin (11/5/2020). Foto Antara/Ahmad Subaidi

Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkapkan, sebesar 84% publik menilai kondisi ekonomi nasional lebih buruk dibandingkan sebelum pandemi coronavirus anyar (Covid-19). Hanya 8% yang menyatakan tidak ada perubahan dan 2% beranggap lebih baik.

"Mayoritas warga atau 79% menilai, kondisi ekonomi rumah tangga mereka memburuk dibandingkan sebelum adanya wabah Covid-19. Sementara yang menyatakan tidak ada perubahan, hanya 19% dan yang menyatakan lebih baik jauh lebih sedikit lagi, yaitu 1%," ucap Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas, via keterangan tertulis, Selasa (12/5).

Dirinya melanjutkan, masyarakat juga cenderung pesimistis dengan kondisi ekonomi setahun ke depan. Yang merasa ekonomi rumah tangga membaik pada 2021 hanya 29% dan 53% lainnya berpandangan memburuk.

Untuk kondisi ekonomi nasional setahun ke depan, responden yang optimistis hanya 27%. Pesimistis lebih besar, sebanyak 49%.

Bantuan sosial
Menyangkut bantuan sosial (bansos), imbuh dia, publik menganggap perlu disalurkan hingga pandemi berakhir. Keberlanjutannya diyakini menambah jumlah warga yang dibantu dan mekanisme distribusi mendesak untuk diperbaiki.