Kemenhub koordinasi dengan TNI AU terkait penyerangan Susi Air

Selain koordinasi Kemenhub dengan TNI AU, otoritas bandara di Merauke turut melakukan monitor.

PT Asi Pudjiastuti Aviation (Pilatus PC-6 S1-9364 PK BVY) di Lapangan Terbang Wangbe, Distrik Wangbe, Kabupaten Puncak, Papua, pada Jumat (12/3/2021). Foto humas TNI

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan adanya penanganan terhadap pesawat Pilatus Porter dari maskapai Susi Air. Pesawat ini mengalami lost contact setelah mendarat di Bandara Paro, Kabupaten Nduga Prov. Papua Pegunungan.

Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati mengatakan, kasus penyerangan Pesawat Susi Air PK-BVY di Lapter Paro, Papua itu telah masuk dalam perhatian Ditjen Hubud. Hal itu terlihat dari adanya koordinasi dengan TNI AU untuk memonitor wilayah setempat.

“Saat ini Ditjen Hubud terus berkoordinasi dengan pihak keamanan TNI AU, dan rencananya pihak TNI AU akan terbang kembali melintasi Lapter Paro untuk membantu observasi keadaan di sana,” kata Adita dalam keterangan, Selasa (7/2).

Selain itu, pihaknya juga telah memberikan perintah kepada Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke. Perintah itu berisi arahan untuk monitor dan menginformasikan kondisi terkini.

Sementara, dari kepolisian turut melakukan penyelidikannya. Mereka berfokus untuk mendalami peristiwa itu bersifat kecelakaan atau dilakukan oleh pihak tertentu.