TA Menkes-Eijkman respons temuan BPOM soal KTD relawan vaksin Nusantara

TA Menkes mengaku tak mengetahui persis indikator penilaian vaksin Nusantara pada uji klinis tahap 1.

Ilustrasi vaksin/Alinea.id/Oky Diaz

Tenaga Ahli Menteri Kesehatan (TA Menkes), Andani Eka Putra, mengaku tidak mengetahui persis indikator penilaian vaksin Nusantara pada uji klinis tahap 1 yang ditemukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait adanya 71,4% relawan alami kejadian tidak diinginkan (KTD).

Adapun KTD yang dialami relawan itu seperti nyeri lokal, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri kepala, penebalan, kemerahan, gatal, ptechiae, lemas, mual, demam, batuk, pilek dan gatal.

"Saya enggak tahu ya apa saja komponen yang dievaluasi pada uji klinis fase yang disampaikan BPOM tadi. Jadi saya enggak bisa komentar terlalu banyak," kata Andani, dalam program talkshow Trijaya FM, disiarkan secara daring, Sabtu (17/4).

Andani melanjutkan, penelitian uji klinis tahap satu lebih pada faktor keamanan vaksin. Dia menilai, indikator ideal penelitian uji klinis tahap satu lebih melihat pada masalah hepatotoxic hingga permasalahan pada fungsi organ.

"Kalau kolesterol saya enggak tahu, apakah itu terkait langsung dengan vaksin atau tidak. Saya enggak terlalu paham apakah itu masuk dalam suatu kriteria penilaian untuk suatu vaksin," tuturnya.