Tak lagi satu misi, wakasekjen FSGI mengundurkan diri

Satriwan Salim gemar mengkritik kebijakan penyederhanaan kurikulum Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

Wasekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim. Foto Antara/HO-Aspri/am.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wakasekjen) Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim mengundurkan diri sebagai anggota dan pengurus. Ia memutuskan aktif sebagai koordinator di organisasi Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G).

“Saya Satriwan Salim, mulai Minggu (27/9) mengundurkan diri sebagai anggota dan pengurus Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) dan SEGI Jakarta,” ujar Satriwan dalam keterangan tertulis, Senin (28/9).

Ia mengaku mengundurkan diri sebagai Wakasekjen FSGI karena sudah tidak sejalan.

“(Alasannya) tidak satu visi-misi lagi bersama, dan kurang harmonisnya hubungan, koordinasi, dan komunikasi sebagaimana biasanya dengan sekjen dan dewan pengawas (dewan pakar) FSGI sekitar dua bulan terakhir,” tutur Satriwan.

Diketahui, Satriwan Salim gemar mengkritik kebijakan penyederhanaan kurikulum Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Misalnya, terkait polemik penghapusan mata pelajaran sejarah. Ia pun menyesalkan materi pembahasan penyederhanaan kurikulum justru diperoleh karena draft internal yang bocor dan beredar secara tidak sengaja ke publik.