Tak peduli AS, JK: Asia dan Eropa jalan terus hadapi perubahan iklim

Mengantisipasi perubahan iklim, Indonesia telah mengambil langkah salah satunya dengan mendorong penggunaan energi terbarukan.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan pidato pada upacara Penutupan Asian Para Games 2018 di Stadion Madya GBK, Jakarta, Sabtu (13/10). ANTARA FOTO

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Europe Meeting (KTT ASEM) ke-12 yang berlangsung di Brussels, Belgia, Presiden Jusuf Kalla menyoroti isu perubahan iklim global. Salah satunya mengenai Persetujuan Paris atau Paris Agreement yang disepakati pada tahun 2015.

Menurut Jusuf Kalla, kesepakatan yang terjadi di Paris, Perancis, merupakan sebagai upaya untuk mengendalikan perubahan iklim dunia. Dalam kesepakatan tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyayangkan Amerika Serikat yang menarik diri dari perjanjian tersebut. Meski begitu, JK tak peduli. Menurutnya, terpenting Asia dan Eropa tetap pada pendirian.  

“Sayang Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan tersebut, maka untuk menyelamatkannya, Asia dan Eropa harus jalan terus,” kata Jusuf Kalla.

Menurut JK, dalam mengantisipasi perubahan iklim, Indonesia telah mengambil langkah yang tepat. Salah satunya dengan mendorong penggunaan energi terbarukan. Selain itu, juga perbaikan pada tata kelola hutan dengan menjalankan memberlakukan penundaan izin baru dan hutan primer dan lahan gambut.

“Indonesia juga baru saja memberlakukan penundaan izin baru dan akan melakukan evaluasi kebun sawit. Ini untuk menekan pelepasan emisi gas rumah kaca dari sektor penggunaan, perubahan lahan, dan kehutanan (land use, land use change, and forestry/LULUCF)," paparnya.