Tangkal banjir, pemerintah bangun sembilan bendungan

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi, menargetkan pembangunan sembilan bendungan tersebut rampung pada 2023.

Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Bendungan Ciawi-Sukamahi di Bogor, Jawa Barat, Selasa (8/1)./AntaraFoto

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun sembilan bendungan di sejumlah wilayah. Pembangunan tersebut dimaksudkan untuk mengendalikan bencana banjir di beberapa daerah.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi, menargetkan pembangunan sembilan bendungan tersebut rampung pada 2023. Pembangunan sembilan bendungan tersebut menelan biaya hingga Rp21 triliun.

Bendungan tersebut dibangun di sejumlah daerah yakni, Jenelata Provinsi Sulawesi Selatan, Pelosika Provinsi Sulawesi Tenggara, Jragung Provinsi Jawa Tengah, Riam Kiwa Provinsi Kalimantan Selatan, Tiro Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam,

Kemudian, Budong-Budong Provinsi Sulawesi Barat, Ameroro Provinsi Sulawesi Tengah, Mbay Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Tiu Suntuk Provinsi Nusa Tenggara Barat.

“Jenelata itu bisa menampung 224 juta meter kubik/detik, Pelosika bisa lebih 590 juta meter kubik/detik, Jragung 129 juta meter kubik/detik, Riam Kiwa 110 juta meter kubik/detik, Tiro 41 juta meter kubik/detik, Budong-Budong 65 juta meter kubik/detik, Ameroro 55 juta meter/kubik, Mbay Nagekeo 2.853 meter kubik/detik, Tiu Suntuk bisa 56 juta meter kubik/detik,” kata Hari dalam Jumpa Pers di Ruang Media Center Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, pada Rabu (30/1).