Telemedisin dan obat gratis: Maksud baik, menyisakan masalah

Apakah memberikan obat gratis bagi pasien Covid-19 yang isolasi mandiri adalah solusi?

Ilustrasi telemedisin. Alinea.id/Oky Diaz.

Nuraini—akrab disapa Aini—terkejut dengan kedatangan enam orang anggota TNI ke rumahnya. Hatinya lega setelah mengetahui maksud kedatangan para serdadu itu hanya untuk memberikan paket obat dan vitamin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah.

Aini memang pernah terinfeksi Covid-19. Namun, sudah sepekan ia dinyatakan negatif dan sembuh.

“Kesal sih, kok baru (sampai) sekarang. Akhirnya hanya vitamin saja (yang diminum),” tutur warga Pademangan, Jakarta Utara itu saat dihubungi Alinea.id, Selasa (27/7).

Paket itu berisi oseltamivir, parasetamol, vitamin C, vitamin D, dan zinc. Usai dirinya terpapar Covid-19 pada Sabtu (3/7) dan mengalami gejala, seperti demam, batuk, dan anosmia, Aini mencoba memanfaatkan layanan telemedisin yang digagas Kemenkes.

Dari 11 layanan telemedisin, Aini memilih Halodoc. Melalui aplikasi tersebut, Aini berkonsultasi dengan dokter lewat pesan singkat. Dokter tak memberikan resep obat, usai Aini menceritakan gejala yang dirasakannya.