Perketat pengawasan Natuna, Ngabalin desak anggaran TNI AL dinaikkan

Ngabalin mengatakan bahwa alutsista TNI AL sudah lama tidak diperbarui.

Tenaga ahli utama kantor staf presiden Ali Mochtar Ngabalin (tengah) saat jadi pembicara diskusi bertajuk

Masuknya kapal-kapal China ke Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Natuna dinilai akibat lemahnya pengawasan oleh otoritas terkait.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengatakan pemicu lemahnya pengawasan tersebut adalah alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) yang sudah lama tidak diperbarui.

"DPR-RI wajib hukumnya bicara dengan pemerintah dan menyetujui peningkatan anggaran TNI AL," kata Ngabalin dalam diskusi bertajuk 'Pantang Keok Hadapi Tiongkok' di Jakarta, Minggu (12/1).

Ngabalin melanjutkan, kapal-kapal AL Indonesia kebanyakan masih buatan 1954 dan 1956. Sementara, senjata yang digunakan masih buatan 1958 yang menurut dia, telah rusak. 

Senjata tersebut, kata Ngabalin, hanya digunakan untuk menakut-nakuti orang.