Teror KKB di Papua, Pakar: Pemerintah kurang pendekatan personal

Membangun infrastruktur itu program makro. Pemerintah seharusnya juga membangun progrm mikro.

Hermawan Sulistyo memberikan keterangan kepada wartawan usai acara diskusi. Kudus Purnomo Wahidin/Alinea.id

Penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB terhadap pekerja PT Istaka Karya di Kabupaten Nduga, Papua turut mengundang komentar berbagai pihak. Salah satunya pengamat politik dari Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI), Hermawan Sulistyo. 

Menurut Hermawan, penyerangan tersebut merupakan buntut dari penolakan masyarakat asli setempat terhadap pembangunan yang tengah digencarkan pemerintah Indonesia di Papua. Mestinya, kata Hermawan, pemerintah mengimbanginya dengan pendekatan terhadap masyarakat Papua di tataran bawah.

“Membangun infrastruktur itu tidak salah. Itu kan program makro, sementara di tingkat paling bawah, negara belum hadir, rakyat masih ada yang susah untuk makan dan listrik belum ada,” kata Hermawan dalam sebuah diskusi di Jakarta pada Selasa (11/12).

Hermawan mengatakan, selain makro program mikro juga perlu dilakukan pemerintah di tanah Papua. Sebab, program mikro yang paling dibutuhkan oleh masyarakat Papua. Contoh yang sudah dilakukan yakni oleh pihak kepolisian melalui program Bimbingan Masyarakat (Binmas) Noken yang menyasar langsung masyarakat Pupua.

“Nah yang dilakukan Pak Eko dan kawan-kawan Binmas Noken ini menyentuh masyarakat Papua. Nah cuma skalanya kecil ini,” ujarnya.