Minta maaf, Thomas Djamaluddin: Tak ada kedengkian terhadap Muhammadiyah

Pernyataan maaf tersebut diungggah Thomas dalam akun Fecebook-nya, Selasa (25/4).

Peneliti senior Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin. Foto tangkapan layar Youtube.

Peneliti senior Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin meminta maaf usai terseret masalah juniornya yang juga peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin, yang sempat mengancam 'menghalalkan darah Muhammadiyah'. Pernyataan maaf tersebut diungggah Thomas dalam akun Fecebook-nya, Selasa (25/4).

"Dengan tulus saya memohon maaf kepada pimpinan dan warga serta teman-teman Muhammadiyah. Semoga kesatuan umat bisa segera terwujud," tulis Thomas.

Dalam unggahannya, Thomas meminta maaf karena sebelumnya menyebut kriteria wujudul hilal telah usang secara astronomi dan bersikap ego-organisasi yang menghambat dialog menuju titik temu.

"Tidak ada kebencian atau kedengkian saya terhadap organisasi Muhammadiyah yang merupakan aset bangsa yang luar biasa," ujarnya.

Dia mengaku hanya berniat untuk mendorong perubahan guna bersama-sama mewujudkan kesatuan umat secara nasional.