Tiga faktor sebabkan Teluk Jakarta tercemar parasetamol

Dibandingkan dengan pantai-pantai lainnya, konsentrasi parasetamol di pesisir Jakarta relatif tinggi.

Ilustrasi. Pixabay

Studi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan University of Brighton, Inggris, mendeteksi adanya kontaminasi parasetamol yang tinggi di Teluk Jakarta, terutama di muara Sungai Angke dan muara Sungai Ciliwung Ancol dengan kadar masing-masing 610 nanogram/liter dan 420 nanogram/liter. Studi itu tertuang dalam Marine Pollution Bulletin.

Peneliti BRIN, Zainal Arifin, menduga cemaran parasetamol tersebut kemungkinan berasal dari tiga sumber. Pertama, ekskresi akibat konsumsi masyarakat yang berlebihan di masyarakat.

“Dengan jumlah penduduk yang tinggi di kawasan Jabodetabek dan jenis obat yang dijual bebas tanpa resep dokter, memiliki potensi sebagai sumber kontaminan di perairan," ucapnya dalam keterangan tertulis.

Dua potensi lainnya berasal dari rumah sakit dan industri farmasi. Ini imbas tidak optimalnya sistem pengelolaan air limbah. "sehingga sisa pemakaian obat atau limbah pembuatan obat masuk ke sungai dan akhirnya ke perairan pantai,” jelasnya.

Parasetamol merupakan salah satu kandungan yang berasal dari produk obat atau farmasi yang banyak dikonsumsi masyarakat secara bebas tanpa resep dokter.