TNI butuh tambahan Rp3,2 triliun tangani Covid-19

TNI juga telah melakukan pengalihan anggaran untuk menangani pandemi Covid-19.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (tengah) bersama sejumlah menteri dan Kepala BNPB memberikan keterangan pers usai meninjau RS Darurat Covid-19 di kompleks Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2020). Foto Antara/Galih Pradipta

Tentara Nasional Indonesia (TNI) melaporkan kebutuhan anggaran dalam menangani Covid-19 kepada Komisi I DPR RI, dalam Rapat Kerja yang digelar secara virtual, Rabu (15/4). Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga menyampaikan pengalihan anggaran TNI untuk penanganan pandemi corona.

"Dalam kesempatan ini saya laporkan kebutuhan anggaran yang belum terdukung sebesar Rp3,2 triliun," kata Hadi dalam rapat tersebut.

Kebutuhan anggaran ini, kata dia, akan dialokasikan ke beberapa lini penanganan Covid-19 yang dimiliki TNI. Sebanyak Rp1,4 triliun akan dialokasikan untuk pengerahan 90 ribu personel TNI dalam membantu penanganan Covid-19 selama 150 hari.

Penanganan tersebut, kata Hadi, berupa operasi kontijensi selama 90 hari dan 60 hari dalam tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Selain itu, TNI juga akan mengalokasikan Rp1,8 triliun lainnya untuk kebutuhan alat kesehatan di 109 Rumah Sakit TNI sebagai kesiapan penanganan Covid-19.

Terkait refocusing atau pengalihan anggaran TNI tahun 2020, Hadi menyebut nilainya Rp196,8 miliar. Dana tersebut berasal dari anggaran Mabes TNI senilai Rp25,7 miliar; TNI Angkatan Darat Rp39,9 miliar; TNI Angkatan Laut Rp64,5 miliar; dan TNI Angkatan Udara Rp69,5 miliar.