TNI dan Polri diminta antisipasi benturan di masyarakat

Para pendukung capres tidak hanya larut dalam euforia politik , tapi juga sudah terjebak dalam 'pertarungan hidup mati'. 

TNI melakukan simulasi teror menjelang pemilu serentak pada April./Antara.

Menjelang pemilihan umum (pemilu) pada April aparat kepolisian dan TNI diingatkan agar lebih profesional dan tegas dalam menghadapi sejumlah potensi kerawanan yang ada. 

Indonesian Police Watch (IPW) menilai sejumlah potensi kerawanan yang telah dideteksi oleh aparat keamanan belum diimbangi dengan sikap yang seharusnya.

Ketua Presidium IPW Neta S. Pane kepada Alinea.id mengatakan, kalau Polri dan TNI masih terkesan ragu-ragu karena khawatir dituding tidak netral. 

Seharusnya, Polri dan TNI bersikap profesional tanpa mengkhawatirkan tudingan tidak netral. Apalagi menurut Neta dari rezim ke rezim Polri dan TNI memang seringkali ditarik-tarik untuk kepentingan kekuasaan, namun harus tetap menjaga netralitas dan profesionalismenya.

Neta mengatakan, TNI dan Polri harus dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinya benturan di masyarakat. Hal ini berkaca pada para pendukung capres yang memiliki kepercayaan diri berlebihan, walhasil hal tersebut dapat memungkinkan upaya menghalalkan segala cara untuk memenangkan paslon yang didukungnya.