Transjakarta prediksi layanan pulih sebelum akhir 2020

Total 46 halte Transjakarta rusak dengan kerugian mencapai Rp65 miliar.

Seorang pekerja membersihkan halte bus yang rusak saat bus Transjakarta lewat sehari setelah protes terhadap UU Cipta Kerja, di Jakarta, 9 Oktober 2020. Foto REUTERS/Willy Kurniawan.

Layanan Transjakarta diperkirakan kembali pulih sebelum akhir 2020. Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan pihaknya sedang melakukan pembenahan di halte-halte yang rusak akibat aksi penolakan UU Cipta Kerja yang berakhir ricuh.

"Transjakarta mengupayakan agar semua masyarakat tetap bisa terlayani mobilitasnya terutama kebutuhan dalam hal transportasi untuk kegiatan sehari-hari," ujar Sardjono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (10/10).

Pada Kamis (8/10) aksi penolakan UU Cipta Kerja berakhir ricuh dan mengakibatkan banyak fasilitas umum rusak. Fasilitas umum yang paling banyak kerusakan adalah halte milik Transjakarta dengan total 46 halte dan kerugian mencapai Rp65 miliar.

Menurut Sardjono, layanan Transjakarta sejak Jumat (9/10) sebenarnya sudah beroperasi dengan penyesuaian. Hal itu disebabkan banyaknya halte-halte yang mengalami kerusakan parah seperti Halte Bundaran HI dan Halte Tosari.

Ada empat kategori kerusakan halte yang telah didata oleh Transjakarta. Untuk halte dengan kerusakan minimum dipastikan bus tetap dapat melintas dan melayani penumpang.