Tsunami Selat Sunda akibat erupsi Anak Gunung Krakatau

Kementerian ESDM segera memeriksa morfologi dan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau yang diduga menyebabkan tsunami di Selat Sunda.

Badan Geologi Kementerian ESDM segera memeriksa morfologi dan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau yang diduga menyebabkan tsunami di Selat Sunda. / Facebook

Badan Geologi Kementerian ESDM segera memeriksa morfologi dan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau yang diduga menyebabkan tsunami di Selat Sunda.

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudy Suhendar mengatakan tsunami yang terjadi di Selat Sunda diduga akibat erupsi Anak Gunung Krakatau.

"Keterkaitan dengan tsunami ini, kami masih menduga apakah ada longsor material dari lereng Gunung Anak Krakatau atau bukan," kata dia kepada media melalui telekonferensi di Kantor Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jakarta, Minggu (23/12) dini hari.

Menurut Rudy, gunung tersebut secara visual dan morfologi berkemungkinan untuk longsor karena aktivitas vulkanik.

Dia menambahkan tipe letusan Gunung Anak Krakatau yang terpantau tim Badan Geologi bertipe strombolian atau melontarkan material vulkanis ke atas gunung.