Tujuh catatan ICW terkait 100 hari Firli pimpin KPK

Ada dua faktor kinerja komisi antirasuah melempem. Akarnya, komitmen Jokowi dan DPR.

Ketua KPK, Firli Bahuri. Foto Antara/M. Risyal Hidayat

Indonesian Corruption Watch (ICW) mengkritisi 100 hari pertama kepemimpinan Firli Bahuri dan rekan-rekan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pangkalnya, banyak kebijakannya yang menimbulkan kontroversi publik.

"Alih-alih menunjukkan kinerja yang lebih baik dari periode sebelumnya, justru yang dihasilkan adalah berbagai kontroversi. Karena itu pula, kepercayaan publik terhadap KPK turun drastis," kata Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana, via keterangan tertulis kepada Alinea.id, Selasa (23/3).

Firli dan keempat pimpinan KPK lainnya dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana, 20 Desember 2019. Mereka merupakan komisioner kelima usai Taufiqurachman Ruki, Antasari Azhar, Abraham Samad, dan Agus Rahardjo.

Terdapat tujuh catatan ICW untuk Firli dan empat komisioner lainnya. Pertama, gagal menangkap empat terduga koruptor yang kini masuk daftar pencarian orang (DPO).

Salah satu buron tersebut, adalah bekas politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Harun Masiku. Dia terlibat dalam kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR.