Udara di Jakarta berstatus baik

Tingkat polusi udara di Jakarta lebih baik dari Seoul, Korea Selatan.

Foto udara suasana kawasan Bundaran Senayan di Jakarta, Minggu (24/5). Sejumlah jalan protokol Ibu kota terpantau lancar saat Hari Raya Idul Fitri. Foto Antara/Hafidz Mubarak A/foc.

Lebaran Idulfitri kondisi udara Jakarta pada Minggu (24/5) terpantau dalam kondisi tidak cukup sehat. Hal itu terlihat dari pantauan melalui situs IQAir.com.

Dari pemantauan Alinea.id, polusi udara ibu kota berstatus baik, dengan Air Quality Index (AQI) US tercatat sebesar 28 dan konsentrasi polutan dengan parameter PM2.5 sebesar 6,7 µg/m³.

Sejumlah, lokasi menunjukan polusi udara berstatus sedang yang ditandai dengan warna kuning. Misalnya, daerah Pejaten Barat, Jakarta Selatan dengan nilai AQI US sebesar 90, Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta Pusat dengan nilai AQI US sebesar 70, dan daerah Kemayoran, Jakarta Pusat yang nilai AQI US sebesar 53.

Kendati mendapat status baik, DKI Jakarta menempatkan peringkat ke-67 dari 96 negara yang dipantau IQAir. Posisi itu, lebih baik dari Kota Kyoto, Jepang; San Fransisco, Amerika Serikat; hingga Seoul, Korea Selatan.

Selain mengukur tingkat polusi udara, IQAir juga mengukur suhu DKI Jakarta dengan nilai sebesar 34 derajat celcius, kelembapan 52%, kecepatan angin 18,4 km/h, serta tekanan 1.008 milibar (mb).