Utang luar negeri Indonesia turun jadi US$403 miliar

Perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan posisi ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) maupun sektor swasta.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Bank Indonesia (BI) mencatatkan adanya penurunan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia yang terjadi pada triwulan II-2022. Posisi ULN tersebut diketahui pada akhir triwulan II-2022 sebesar US$403 miliar, jumlah ini menurun sebanyak US$9,6 miliar jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yaitu US$412,6 miliar.

“Perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan posisi ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) maupun sektor swasta,” jelas Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Senin (15/8).

Diketahui secara tahunan, posisi ULN Indonesia di triwulan kedua tahun ini turun 3,4% (yoy), ini menurun lebih tajam dibanding dengan penurunan pada triwulan I-2022 yang hanya sebesar 0,9% (yoy).

Jika dilihat dari sisi ULN sektor pemerintah, posisi ULN di triwulan II-2022 sebesar US$187,3 miliar. Jumlah ini menurun dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$196,2 miliar. Sedangkan jika dihitung secara tahunan, ULN pemerintah alami penurunan 8,6% (yoy) lebih besar penurunannya dibanding triwulan yang sama di tahun lalu yang hanya 3,4% (yoy).

Menurut Erwin, penurunan ULN sektor pemerintah terjadi karena adanya pelunasan pinjaman bilateral, komersial, dan multilateral yang jatuh tempo selama periode April hingga Juni 2022. Pelunasan surat berharga negara (SBN) domestik yang jatuh tempo juga turut mendukung penurunan ULN pemerintah di kuartal kedua 2022.