WHO belum rekomendasikan pemberian vaksin dosis ketiga

Pemberian dosis ketiga untuk nakes harus mempertimbangkan stok persediaan vaksin Covid-19 yang masih terbatas.

Tenaga medis menggunakan APD saat hendak menangani pasien Covid-19. Foto Antara/Destyan Sujarwoko

Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum merekomendasikan pemberian vaksin dosis ketiga untuk mendapatkan imunitas dari serangan Covid-19. Diakui kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia belum melandai.

"Belum ada (rekomendasi), data-data yang lebih lengkap mengenai uji penambahan dosis ketiga ini apakah kemudian betul-betul meningkatkan atau antibodinya, masih sama," ucap Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, dalam diskusi virtual Alinea Forum "Strategi Mewujudkan 2 Juta Dosis Vaksinasi Covid-19", Kamis (1/7).

Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), kata dia, juga belum merekomendasikan pemberian vaksin dosis ketiga kepada tenaga kesehatan (nakes).

Sementara itu, epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, pemberian dosis ketiga untuk nakes harus mempertimbangkan stok vaksin Covid-19 yang masih terbatas. Apalagi, belum semua target sasaran program pemerintah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

"Kalau vaksinnya banyak, ya monggo (divaksin dosis ketiga). Mau nyuntik dosis ketiga monggo. Artinya, harus datanya kuat. Apakah BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) sudah memberikan anjuran vaksin dosis ketiga, kemudian WHO atau yang punya vaksin, (Sinovac, China), sudah merekomendasikan pemberian dosis ketiga. Masalahnya belum ada secara formal atau penelitian yang memberikan dosis ketiga," tutur Tri.