Satgas Covid-19: Secara umum 2 kali dosis vaksin sudah bentuk kekebalan

Menurut Wiku, WHO masih mengakui keberadaan vaksin Covid-19 penting. 

Ilustrasi. Pixabay

Vaksin Covid-19 Sinovac gagal melindungi dari infeksi varian baru Delta (B.1617.2). Parameternya, banyak tenaga kesehatan (nakes) yang telah tuntas disuntik dosis kedua vaksin Sinovac tetap dapat terpapar varian Delta. 

Bahkan, banyak nakes berguguran. Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyatakan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) masih mengakui keberadaan vaksin Covid-19 masih penting. 

Terkhusus, dalam upaya meminimalisir gejala yang ditimbulkan dari terinfeksi Covid-19. Merujuk hasil studi kemunculan kasus coronavirus pasca divaksin, ternyata dapat pula meminimalisir munculnya varian baru. 

Menurutnya, hasil studi tersebut merupakan kesimpulan dari penelitian terhadap 1,8 juta genome Covid-19 dari 183 negara di dunia.

"Untuk saat ini, secara umum dua kali dosis vaksin sudah cukup bagi masyarakat umum untuk membentuk kekebalan individu, karena studi ilmiah menunjukkan rata-rata antibodi pada populasi dapat bertahan dalam jangka waktu bulanan. Bahkan, tahunan," ucapnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/7).