Wiranto usul petinggi TNI-Polri asuh mahasiswa Papua 

Wiranto mengusulkan agar mahasiswa Papua yang berada di perantauan diasuh pejabat tinggi TNI dan Polri.

Menko Polhukam Wiranto (kanan) bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kiri) mengikuti rapat koordinator terkait kondisi keamanan Papua di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (9/9). /Antara Foto

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengusulkan agar mahasiswa Papua yang berada di perantauan dijadikan anak asuh oleh pejabat tinggi TNI dan Polri. Menurut Wiranto, hubungan seperti itu efektif untuk membangun rasa percaya diri mahasiswa Papua. 

"Nanti ada hubungan. Mereka akan diawasi, dirawat. (Kita) punya hubungan komunikasi dengan mereka sehingga adik-adik Papua dan Papua Barat merasa nyaman di mana pun mereka berada. Mereka nantinya agar merasa sebagai bagian bangsa Indonesia lebih dalam. Tidak terisolasi dan eksklusif," ujar Wiranto di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (9/9). 

Menurut Wiranto, saat ini ada 835 mahasiswa Papua yang pulang ke kampung halamannya karena khawatir kasus-kasus rasialisme yang terjadi di Surabaya dan beberapa kota lainnya menimpa mereka. Mereka juga khawatir akan ada aksi balas dendam dari warga setempat di kota tempat mereka merantau.

"Jumlahnya sekarang yang dilaporkan sekitar 835. Cukup banyak. Tetapi kembali tadi, ini juga berakar dari akibat adanya provokasi dan informasi yang tidak benar," ujar Wiranto. 

Dijelaskan Wiranto, banyak hoaks beredar yang menyebut tanah Papua bergejolak dan kaos. Hoaks tersebut mendorong para mahasiswa di Jawa pulang kampung beramai-ramai. Namun, mereka kecele saat tiba di kampung halaman.