Wisatawan berkunjung ke Merapi, BPPTKG: Silakan, tetapi di area aman

Saat ini aktivitas Gunung Merapi berada dalam status “SIAGA”. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas.

Awan panas guguran terpantau dari puncak merapi ke arah Kali Bebeng Magelang, Kamis (9/12/2021). Foto twitter: BPPTKG

Aktivitas Gunung Merapi di Jawa Tengah masih terus berlangsung dengan intensitas yang masih tinggi. Rata-rata kejadian guguran/rockfall (RF) lebih dari 100 kali perhari ke arah barat daya dengan lava pijar meluncur sejauh 2 km ke arah Kali Bebeng. 

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, berdasarkan informasi, per 11 Maret 2022 hingga saat ini, masih ada indikasi masih adanya migrasi magma kepermukaan dengan ditandai masih adanya kegempaan internal dan deformasi, serta RF, walaupun sampai saat ini data tersebut tidak sidnifikan. 

Dari data satelit terdapat perubahan morfologi kubah lava tengah kawah dan barat daya akibat runtuhnya sebagian material. Dari citra termal tampak adanya peningkatan intensitas termal pada kubah lava barat daya bagian kiri yang konsisten dengan peningkatan aktivitas guguran dan awan panas.

“Data 30 Maret sampai 28 April tidak terdeteksi karena keadaan cuaca yang berkabut, sedangkan data sampai dengan 29 Maret 2022 area ekstrusi tidak banyak berubah intensitas thermal anomaly juga sama, cukup intens,” kata dia.  

Saat ini aktivitas Gunung Merapi berada dalam status “SIAGA”. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas yang ditetapkan yakni pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Bebeng, Krasak sejauh maksimal 7 km. pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan ekplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.