Bayangan timnas Indonesia muncul ke Asia lagi

Jujur atau tidak undian itu dilakukan? Ada lobi-lobi khusus Kuwait kepada pengurus AFC-kah sebelum undian?

Indonesia saat menghadapi Jordaniaa 2019. Foto Jordan Football Asociation

Kualifikasi putaran ketiga Piala Asia 2023 dibayangi rasa sangsi di depan mata. Tim nasional Indonesia senior menghadapi tuan rumah Kuwait, Yordania, dan Nepal di Grup A. Laga dimulai 8 Juni sampai 14 Juni 2022.

Dari hasil undian sudah seperti terlihat keanehan. Semua peserta segrup, ketiganya sisa dari Grup B di putaran kedua kualifikasi sebelumnya, yang telah dimenangkan Australia. Hanya minus China Taipei, yang kemudian malah ganjil juga secara kebetulan, justru berjumpa Indonesia di playoff lalu.

Putaran kedua kualifikasi Grup B diketahui terdiri Australia, Kuwait, Yordania, Nepal, dan China Taipei. Australia yang memuncaki klasemen akhir, berhasil maju ke putaran final Piala Asia mendatang. Juru kuncinya, China Taipei, lantas bertemu Indonesia di playoff dan kalah dua laga. Sementara trio Kuwait, Yordania, dan Nepal tetap di dalam grup yang sama. Bukankah rasanya aneh juga?

Wajar jika tampak mencurigakan. Jujur atau tidak undian itu dilakukan? Ada lobi-lobi khusus Kuwait kepada pengurus AFC-kah sebelum undian? Bagaimana bisa mereka terkumpul di satu grup lagi? Apa nanti wasit yang ditunjuk memimpin pertandingan Indonesia ternyata berasal dari Asia Barat, sesama dari gurun Arab?

Atau seperti wasit Australia yang patut dicurigai "makan suap" dari Uni Emirat Arab untuk menghukum tujuh kali tendangan penalti ke skuad Luis Milla di Asian Games 2018? Sebagian negeri gurun terkenal banyak uangnya, tidakkah mereka suka mengucurkan dana ke saku wasit-wasit AFC yang bisa diajak kompromi?