Kepengurusan PSSI didesak tak punya jabatan di klub sepak bola

Pihak yang menjadi pengurus PSSI harus meninggalkan jabatan di klub sepak bola.

Kantor PSSI di Jakarta. Foto: Antara

Kepengurusan PSSI periode 2019-2023 diharapkan fokus menangani federasi dan tidak mempunyai posisi di klub sepak bola. Hal tersebut dirasa perlu agar tidak ada konflik kepentingan dalam menjalankan roda organisasi sepak bola di Indonesia.

Demikian disampaikan oleh salah satu calon Ketua Umum PSSI, Vijaya Fitriyasa, dalam keterangan resminya. Ia mengaku siap melepaskan posisinya jadi pengurus klub Liga 2, Persis Solo jika terpilih menjadi Ketua Umum PSSI.

"Kalau saya jadi Ketum PSSI, saya tidak boleh terlibat dan mundur sebagai pengurus Persis Solo. Pengurus PSSI dan Exco harus mundur dari klub. Dari persoalan tersebut, maka saya usulkan agar Exco PSSI digaji," kata Vijaya Fitriyasa pada Kamis (31/10).

Meski berharap pengurus PSSI meninggalkan jabatan di klub, pria yang akrab dipanggil Vijay ini tidak mempermasalahkan jika pengurus nantinya tetap sebagai pemegang saham atau pemilik sebuah klub.

"Seperti halnya menteri mundur dari jabatan perusahaan swasta tapi tetap boleh sebagai pemegang saham," katanya menambahkan.