UEFA khawatirkan 4 hal ini, jika Piala Dunia jadi 2 tahun sekali

Ini bukan pertama kalinya UEFA menentang rencana Piala Dunia lebih sering yang digulirkan FIFA sejak awal September ini.

Mural UEFA. Foto uefa.com

Uni Sepak Bola Eropa (UEFA) dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Rabu (22/9) waktu setempat menyatakan kekhawatirannya mengenai rencana FIFA, terkait kemungkinan penyelenggaraan Piala Dunia menjadi dua tahun sekali.

Setidak terdapat empat “bahaya nyata”, sebut konfederasi yang mencakup sebagian besar negara Eropa tersebut, ketika mengubah penyelenggaraan Piala Dunia dari empat tahun sekali menjadi dua tahun sekali.

Potensi hilangnya prestise kejuaraan sepak bola terbesar sedunia ini ditulis oleh UEFA sebagai “bahaya nyata” pertama. Konfederasi sepak bola Eropa tersebut juga menambahkan, bahwa frekuensi penyelenggaraan Piala Dunia yang empat tahun sekali dipercaya “memberikan perasaan mistik bagi generasi fans yang telah bertumbuh bersamanya.”

Kedua, berkurangnya kesempatan olahraga bagi tim nasional yang lebih lemah dengan menggantikan pertandingan reguler dengan turnamen-turnamen final (Piala Dunia). Frekuensi Piala Dunia yang lebih sering dianggap akan menguntungkan negara-negara yang dianggap kuat dalam sepak bola, semakin mengesampingkan potensi berkembangnya negara-negara lain yang belum sekuat para langganan Piala Dunia FIFA seperti Jerman, Spanyol, Portugal, Inggris, dan Italia.

Melansir dari The Indian Express, proposal Piala Dunia dua tahun sekali oleh FIFA melibatkan perubahan sistem yang signifikan. Sistem yang berlaku di mana laga-laga kualifikasi Piala Dunia dimainkan dalam jeda liga-liga nasional, dapat digantikan dengan satu kali rangkaian pertandingan kualifikasi di Oktober. Lebih lanjut lagi, sistem ini diklaim akan melibatkan lebih sedikit laga yang digelar.