BPN siap klarifikasi dugaan sumbangan fiktif

Pasangan Prabowo-Sandi diketahui menerima aliran dana kampanye dari 12 penyumbang yang tidak jelas identitasnya.

Calon Wakil Presiden nomer urut 02 Sandiaga Uno (kanan) menerima titipan uang sebesar Rp. 100ribu untuk dana kampanye dari seorang warga seusai melakukan diskusi "Ruang Sandi" di Tangerang, Banten, Selasa (15/1). Foto Antara

Bendahara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Thomas Djiwandono menegaskan siap mengklarifikasi dugaan masuknya sumbangan fiktif ke dana kampanye Prabowo-Sandi. Thomas mengaku siap jika harus diperiksa Bawaslu RI. 

"Kami dari BPN sangat menjunjung tinggi azas transparansi. Kami melaporkan apa pun dan berapa pun yang disumbangkan masyarakat tanpa ditutup-tutupi," ujar Thomas kepada wartawan di Jakarta, Jumat (8/2).

Sebelumnya, Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) menemukan sejumlah sumbangan dari sumber yang tidak jelas dalam  laporan penerimaan sumbangan dana kampanye (LPSDK) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Temuan itu kemudian dilaporkan ke Bawaslu RI. Dalam laporan itu, pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf diketahui menerima lebih banyak dana kampanye yang tak jelas untuk Pemilu 2019. 

Berdasarkan kajian JPPR, terdapat 18 aliran dana penyumbang tanpa identitas yang masuk ke rekening kampanye pasangan Jokowi-Ma’ruf. Adapun pasangan Prabowo-Sandi diketahui menerima aliran dana kampanye dari 12 penyumbang yang tidak jelas identitasnya.