Busyro Muqoddas sindir dinasti politik elite istana

Pilkada Serentak 2020 berpotensi mempercepat penularan Covid-19 dan meningkatkan angka kematian.

Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Busyro Muqoddas/Foto Dok. Muhammadiyah.

Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Busyro Muqoddas mengatakan, Pilkada Serentak 2020 melanggar hak rakyat atas kesehatan. Saat ini, kebutuhan mendasar rakyat bukan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020, tetapi keselamatan jiwa.

Pilkada Serentak 2020 berpotensi mempercepat penularan Covid-19 dan meningkatkan angka kematian.

“Dari pilkada ke pilkada, kita semua mengikuti secara terbuka. Tidak mungkin tidak ada bentrok. Nah, itulah yang harus dihindari. Ketika bentrok terjadi interaksi dan bagaimana (bisa) bentrok (tetapi tetap terhindar dari Covid-19 karena) memakai masker. Bentrok pasti full contact. Itu berbahaya sekali,” tutur Busyro dalam diskusi virtual, Rabu (30/9).

Semestinya Pilkada Serentak 2020 dilakukan secara jujur, adil, bebas, terbuka, dan aman dari tekanan. Baik manipulasi ataupun ancaman, seperti Covid-19.

Pesta demokrasi yang dikorupsi berdampak multidimensional. Misalnya, liberalisasi dan komersialisasi tata kelola sumber daya alam (SDA). Bahkan, liberalisasi dan komersialisasi telah merasuk ke sektor pendidikan yang berkaitan erat dengan sumber daya manusia (SDM).