Demi rekonsiliasi, ucapan selamat dari Prabowo masih dinanti

Prabowo malah menyebut bakal mencari jalur hukum lain untuk menggugat kemenangan Jokowi-Ma'ruf.

menyapa wartawan usai memberikan keterangan pers terkait putusan MK tentang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019 di kediaman Prabowo, Jakarta Selatan, Kamis (27/6). /Antara Foto

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan menyesalkan sikap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang sama sekali tidak mengucapkan selamat atas terpilihnya Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden periode 2020-2024. Menurut Bara, Prabowo melanggar tradisi demokrasi. 

"Sebagai suatu tradisi yang sangat lumrah di suatu demokrasi, di mana pun pihak yang kalah itu langsung cepat memberikan selamat kepada pihak yang menang. Mengajak untuk bertemu, untuk rekonsiliasi, menghilangkan berbagai perbedaan dan permusuhan selama kampanye," ujar Bara di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (28/6). 

Lebih jauh, Bara juga menilai pernyataan Prabowo yang menyebut akan mencoba mencari celah hukum baru untuk menggugat hasil Pilpres 2019 tak konsisten dengan pernyataan-pernyaan mantan Danjen Kopassus itu sebelumnya. 

"Kalau Pak Prabowo (itu) konsisten, sikapnya menerima, maka seharusnya dia tidak mengatakan, dia akan mencoba untuk melihat kemungkinan adanya jalan lain," ujarnya.

Menurut Bara, seharusnya Prabowo dan elite-elite politik kubu Prabowo-Sandi memberikan teladan kepada publik. Apalagi, kubu Prabowo-Sandi telah diberikan kesempatan untuk membuktikan dugaan-dugaan kecurangan yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) di sidang MK.