Dukung Jokowi-Ma'ruf, Bima Arya emoh hengkang dari PAN

Bima menyebut arah perjuangan PAN sebagai partai tengah sudah melenceng.

Wali Kota Bogor Bima Arya (tengah) berfoto bersama anak-anak dengan latar bangunan khas di Inggris saat meresmikan Kampung Tematik Jendela Dunia di Gang Kepatihan, Kelurahan Kebon Kelapa, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/3). /Antara Foto

Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarto secara tegas menolak hengkang dari partainya karena telah terang-terangan mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Kalau saya dipecat akan saya perjuangkan. Di partai kan ada mahkamah partai. Saya akan perjuangkan di situ. Saya ikut dirikan PAN, jadi saya tidak akan meninggalkan PAN. Saya akan tetap berjuang di PAN," ujarnya kepada wartawan di Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/4).

Dua hari sebelum pemungutan suara, Bima mengaku dipanggil oleh Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PAN Eddy Soeparno untuk klarifikasi. Keduanya mempertanyakan dukungan Bima untuk Jokowi-Ma'ruf pada acara yang ia selenggarakan di Puri Begawan Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/4) lalu.

Bima mengaku, motif utamanya melawan arus koalisi di internal partai yaitu untuk mempertahankan cita-cita reformasi di tubuh PAN. Menurutnya, PAN yang lahir dari rahim reformasi sudah melenceng arah perjuangannya.

"Saya akan memperjuangkan partai ke arah yang benar. Menurut saya partai ini sudah bergeser dari platform yang merupakan partai tengah, sebagai partai tengah yang menghargai keberagaman, pluralisme. Saya tidak akan keluar dari partai," ujar Wali Kota Bogor itu.