Dukungan PBB di pilpres mengikis label Jokowi anti Islam

Gabungnya PBB mendukung Jokow-Ma’ruf bentuk sikap keterbukaan sejumlah partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja.

Yusril Ihza Mahendra ditemani para kader Partai Bulan Bintang. Antara Foto

Calon Presiden Joko Widodo kerap diberitakan miring selama masa kampanye pemilihan presiden. Itu terjadi baik pada Pemilu 2014 maupun Pemilu 2019. Namun, pada pilpres kali ini dukungan Partai Bulan Bintang terhadap pasangan calon nomor urut 01 dapat mengikis label Jokowi anti Islam.

“Dukungan PBB kepada paslon #01 semakin mengikis labeling Jokowi itu anti Islam. Sebagaimana yang selama ini dikembangkan dengan menyebarkan hoaks melalui berbagai medsos (media sosial),” kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani saat dihubungi di Jakarta pada Senin (28/1).

Menurut Arsul, gabungnya PBB untuk mendukung Jokow-Ma’ruf merupakan bentuk sikap keterbukaan sejumlah partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Diketahui, koalisi tersebut sebelumnya beranggotakan PDI Perjuangan, Golkar, PPP, PKB, Partai NasDem, Partai Hanura, PKPI, Partai Perindo, dan PSI.

“Selama ini di KIK memang partai-partai berbagi peran, sehingga tidak ada yang merasa dikecilkan perannya,” kata Arsul.

Selain itu, Juru Bicara TKN Jokowi-Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily, sudah menduga PBB akan mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019. Itu ditandai dengan pilihan sikap pendiri partai tersebut, yakni Yusril Ihza Mahendra yang memilih menjadi penasihat hukum untuk capres dan cawapres Jokowi-Ma’ruf.