Gaungkan kekuatan massa, Amien Rais disebut frustasi

Ajakan turun ke jalan yang digaungkan Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais berpotensi merusak demokrasi.

Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kiri) dan Sandiaga Uno (kedua kanan) serta Dewan Penasehat Badan Pemenangan Nasional Amien Rais (kanan) berfoto bersama saat konsolidasi nasional Aliansi Pencerah Indonesia (API) bersama eksponen Muhammadiyah di Jakarta, Minggu (3/3). /Antara Foto

Ajakan turun ke jalan yang digaungkan Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais berpotensi merusak demokrasi. Menurut Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PP Pemuda Muhammadiyah David Krisna Alka, ajakan people power atau kekuatan massa cenderung menekan hak politik yang dimiliki publik. 

"Padahal ruang untuk mengawal demokrasi dan pemilu alatnya sudah canggih. Rakyat sudah peduli sehingga Pak Amien sebagai tokoh bangsa dan tokoh reformasi seharusnya rendah hati," kata David dalam sebuah diskusi di kantor Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi), Matraman, Jakarta Pusat, Kamis (4/4). 

David berharap, Amien bisa menahan diri dan menyejukkan suasana kontestasi pilpres yang sedang hangat-hangatnya. Ia khawatir pemilu bakal kaos jika ajakan tersebut terealisasi. "Ini mungkin kefrustrasian politik beliau sebagai bapak reformasi," katanya. 

Analis politik dari Exposit Strategic Arif Susanto mengatakan, meskipun terjadi kecurangan pemilu, rakyat tidak perlu turun ke jalan. "Bahwa terjadi kecurangan dalam pemilu kemungkinannya besar. Tetapi, itu tidak berlangsung terstruktur, sistematis, dan masif. Sehingga peluang people power menjadi kecil," ujar dia. 

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti khawatir people power yang dicanangkan Amien Rais berimplikasi pada psikologi pemilih. "Karena khawatir kemudian mereka akan diintimidasi dan akan terjadi apa yang disebut people power," kata Ray.