Hoaks dikhawatirkan bikin masyarakat apatis, sehingga pilih golput

Hoaks itu membuat rasional menjadi terombang-ambing, pemilih menjadi terbelah antara hati dan pikirannya.

ilustrasi hoaks. Pixabay

Maraknya berita bohong atau hoaks yang terjadi akhir-akhir ini dikhawatirkan dapat membuat masyarakat apatis terhadap pemilihan umum atau (pemilu) yang akan berlangsung pada 17 April 2019. Akumulasi dari jenuhnya hoaks itu bukan tidak mungkin malah membuat masyarakat memilih golput.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Adi Prayetno,mengamini bahwa hoaks telah membuat pikiran rasional masyarakat menjadi bias, sehingga minat politik mereka menjadi berkurang.

“Hoaks itu membuat rasional menjadi terombang-ambing, sekarang pemilih itu menjadi terbelah antara hati dan pikirannya,” kata Adi dalam sebuah diskusi di Jakarta pada Jumat, (25/1).

Sementara Wakil Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional Jakowi-Ma’ruf , Hermawi Taslim, mengatakan merebaknya hoaks membuat pihaknya khawatir dapat merusak kondisi pesta demokrasi lima tahunan tersebut.  

Sebab, kekhawatiran itu sudah mulai terasa lantaran berimbas pada kubu Jokowi-Ma'ruf terutama di media sosial. Menurutnya, hoaks yang beredar saat ini semakin mengaburkan data pencapaian pemerintahan Jokowi. Pihaknya pun khawatir hoaks dapat merusak suara Jokowi di 2019.