Islam modernis dan abangan jadi penentu kemenangan Jokowi

NU  bukan satu-satunya faktor pendorong kemenangan pasangan calon (paslon) nomor urut 01.

Diskusi.Alinea.id/Fadli Mubarok.

Nahdlatul Ulama (NU) dikatakan sebagai organisasi masyarakat (ormas) Islam paling berpengaruh dalam kemenangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Namun hal tersebut tidak dibenarkan Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Amin Mutzaki.

Menurut Amin, NU  bukan satu-satunya faktor pendorong kemenangan pasangan calon (paslon) nomor urut 01. Ada dua golongan lain, yaitu kelompok Islam modernis dan Islam abangan. 

"Kelompok modernis itu, walau hanya 6% menjadi pendukung Jokowi, tapi mereka memiliki kemapuan retorika politik dan juga kemampuan aktualitas politik yang cukup canggih," ungkap Amin di Hours Cafe, Jakarta Utara, Jumat (19/7).

Secara tidak sadar telah menguatkan basis Jokowi-Ma'ruf Amin merangkul umat Islam dengan pendekatan teoritis agama. Padahal secara ekspresi mereka kurang nampak.

Amin menegaskan, dalan konteks ekspresi, ormas Islam yang selalu nampak hanyalah NU. Akan tetapi kelompok ini memiliki representasi politik lebih dari massa riil yang mendukung Jokowi-Ma'ruf.