Jelang pilpres, persentase golput masih tinggi

Persentase golput yang dirilis lembaga survei berkisar antara 8,83% hingga 18,3%.

Sosialisasi pencoblosan surat suara menjelang pileg dan pilpres./Antara

Mendekati hari pemilihan umum, persentase masyarakat yang tidak memilih presiden dan wakil presiden terbilang masih tinggi. Hasil survei sejumlah lembaga survei mencatat persentase untuk tidak memilih atau golput bahkan mencapai 18%. 

Dalam catatan Alinea.id lima lembaga survei merilis hasil pilihan untuk golput pada pemilihan presiden (pilpres) secara persentase berkisar antara 8,83% sampai 18,3%.

Rinciannya, hasil survei Indonesia Development Monitoring (IDM) sebesar 8,8% pada Maret 2019. Lalu, LSI Denny JA sebesar 9,9% pada periode Februari 2019. Kemudian, Indo Barometer sebesar 17,2% pada Maret 2019. 

Jaringan Suara Indonesia persentase golput pada Maret 2019 sebesar 18,3%. Terakhir, golput Indikator Politik Indonesia sebesar 7,2% pada Maret 2019. 

Berkaca pada hasil survei tersebut, bukan tidak mungkin persentase golput naik mendekati pilpres. Hal ini merujuk pada data golput saat pilpres sejak Pilpres 2014 yang persentasenya mencapai 29% .